Tahun 1958

Pendirian kampus merah putih Untag Surabaya, diawali oleh kegelisahan Bung Karno (presiden RI pertama) ketika harus mempersiapkan pejabat aparatur negara pasca kemerdekaan. Bung Karno menyadari ada kebutuhan yang besar terhadap tenaga - tenaga terampil administrasi negara untuk menjalankan roda pemerintahan mulai dari level pemerintahan pusat, provinsi serta Kabupaten/Kota. Untuk mewujudkan tenaga - tenaga administrasi negara yang terampil ini kemudian Bung Karno menunjuk tokoh -tokoh nasionalis di daerah-daerah untuk menginisiasi berdirinya sekolah ketatanegaraan dan ketataniagaan. Harapan Bung Karno sebagai tokoh nasionalis sekaligus sebagai presiden ini tidak berselang lama terwujud melalui berdirinya badan penyelenggara Pendidikan Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945. Melalui badan penyelenggara Pendidikan ini lahirlah dua satuan Pendidikan yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Akademi Administrasi Negara dan Niaga (AANN).

 

2. Perkembangan AANN

Sejak pertama kali didirikan tahun 1954, antusiasme masyarakat untuk menjadi pejabat administrasi negara cukup besar. Di awal pendirian saja AANN telah mendapatkan 80 orang mahasiswa. Jumlah ini relative cukup besar saat itu dan membuktikan adanya antusiasme  dari masyarakat untuk belajar. Pertumbuhan jumlah mahasiswa AANN saat itu sangat signifikan hingga tahun-tahun berikutnya. Nampaknya kenaikan jumlah mahasiswa ini belum diikuti dengan kesiapan sarana prasarana berupa ruang belajar yang cukup. Sehingga para tokoh pendiri saat itu mulai memikirkan langkah jangka panjang selain tetap menetapkan solusi jangka pendek. Solusi jangka pendek saat itu ialah bekerjasama dengan sekolah- sekolah di sekitar kantor AANN untuk dijadikan sebagai ruang belajar, sedangkan solusi jangka panjang ialah mulai mengumpulkan pendanaan untuk pembangunan gedung kuliah sendiri

 

3. Tahun 1964

Tingginya antusiasme masyarakat untuk belajar di AANN mendorong pengurus badan penyelenggara untuk meningkatkan kualitas dan standar perkuliahan sesuai dengan arahan Lembaga Administrasi Negara (LAN) di Jakarta serta merubah AANN yang dulunya setingkat akademi menjadi FKK (Fakultas Ketatanegaraan Dan Ketataniagaan). Selain FKK turut pula didirikan Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik Sipil, Fakultas Sosial Dan Politik Jurusan Publisistik, Dan Fakultas Kedokteran Hewan. Fakultas- fakultas yang didirikan ini merupakan cabang dari Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta dengan status terdaftar.

 

4. Tahun 1966

Seiring dengan telah terwujudnya tempat belajar sendiri sebagai salah satu sarana dan prasarana utama perkuliahan, maka pengurus Yayasan mulai membentuk Yayasan mandiri dengan Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya sebagai salah satu satuan Pendidikan yang dinaungi. Ketetapan ini tertuang dalam akta notaris R. Yuliman Reksohadi No 14 tanggal 30 mei 1966. Ketetapan ini didasarkan pada UU no 22 tahun 1961 tentang perguruan tinggi (lembaran negara tahun 1961 no 302). Dengan berdirinya Yayasan dan Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya maka semua fakultas yang sudah berdiri sudah tidak lagi merupakan cabang dari Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta.

 

5. Perkembangan Untag Surabaya hingga Sekarang 

Universitas  17  Agustus  1945  Surabaya  dalam   mewujudkan kecerdasan bangsa terus  mengalami  perubahan.  Perubahan  ini  semata- mata karena mewujudkan tujuan pendirian kampus sebagai sarana belajar yang memberikan kesempatan kepada semua lapisan masyarakat. Di  era tahun 2000an kampus merah putih mengalami fase sulit akibat regulasi pemerintah saat itu yang memperbolehkan kampus negeri membuka jalur penerimaan tidak hanya dari ujian negara. Kondisi ini membuat penurunan jumlah mahasiswa yang sangat signifikan. Kesulitan yang dialami ini tidak lantas menyurutkan civitas akademik untuk menyerah dengan keadaan. Berbagai inovasi dan terobosan pembelajaran terus  dilakukan  demi peningkatan kualitas pembelajaran yang setara dengan target pemerintah. Pembenahan di sektor tata kelola perguruan tinggi begitu terasa pada tahun 2003-2016 ketika kampus memperoleh akreditasi  B.  setelah itu  di tahun 2017 kampus berhasil meraih standar tertinggi tata kelola kampus dengan predikat A. inilah yang kemudian menjadi semangat bagi civitas akademika kampus untuk terus meningkatkan kualitas dengan  berbagai  cara hingga pada tahun 2023 kampus merah putih terakreditasi Unggul dari Ban-PT. Perkembangan lain yang tampak dari matangnya tata kelola  ialah penambahan  jumlah  Fakultas  maupun  jumlah  Program  Studi.   Salah Satunya di tahun 2013 berdiri Politeknik 17 Agustus 1945 Surabaya, tahun 2008-2021 telah berdiri 4 program studi baru: Program Profesi Psikologi, Program Studi Magister Ilmu Komunikasi, Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi. Saat ini Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya telah memiliki 7 Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik, Fakultas Ekonomi & Bisnis, Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Psikologi, Fakultas Teknik, Dan Fakultas Vokasi. Dari 7 fakultas ini mengelola 32 program studi yang terdiri dari Program Studi Diploma, Sarjana, Magister, Dan Doktor.