Untag Surabaya Dukung Pelestarian Budaya Lewat Ajang Pemilihan Cak dan Ning Cilik Surabaya 2025

Jumat,18 Juli 2025 - 08:37:08 WIB
Dibaca: 9 kali

Budaya adalah jiwa sebuah bangsa, dan tugas mulia melestarikannya harus dimulai sejak usia dini. Dalam semangat itulah Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya mengambil peran aktif sebagai tuan rumah Penyisihan Babak 1 Pemilihan Cak dan Ning Cilik Surabaya 2025. Kegiatan yang digelar di Auditorium R. Ing. Soekonjono lantai 6 Untag Surabaya ini menjadi ajang pencarian duta budaya cilik yang bertujuan menanamkan kecintaan terhadap tradisi lokal sejak dini kepada generasi muda, (14/6)

Ketua pelaksana kegiatan - Hendy Tsani Akbar, menyampaikan bahwa kolaborasi dengan Untag Surabaya selaras dengan semangat Kampus Merah Putih sebagai perguruan tinggi yang menjunjung tinggi nilai kebangsaan dan budaya. “Sebagai Kampus Merah Putih, Untag Surabaya tidak hanya fokus pada pengembangan intelektual, tetapi juga berkomitmen menghidupkan nilai budaya dan karakter bangsa di kalangan generasi muda, termasuk anak-anak. Inilah yang sejalan dengan semangat Cak dan Ning Cilik, yaitu menanamkan kecintaan akan budaya Surabaya kepada arek-arek Suroboyo sejak kecil,” ungkap Hendy.

Kegiatan ini diikuti kurang lebih 400 peserta berusia 8 hingga 12 tahun yang berasal dari berbagai sekolah dasar di Surabaya. Dalam babak penyisihan pertama, seluruh peserta mengikuti serangkaian tahapan seleksi., seperti mengerjakan soal tertulis yang berisi pertanyaan seputar budaya, ikon kota Surabaya, sejarah, serta tokoh-tokoh penting lokal. Setelah itu, mereka maju ke hadapan dewan juri untuk menyampaikan secara lisan cerita atau pengetahuan tentang kearifan lokal Surabaya yang mereka ketahui.

“Di babak penyisihan pertama ini, kami memang fokus pada pengenalan dan pemahaman kearifan lokal Surabaya. Hal ini dilakukan agar mereka dapat lebih fokus menunjukkan wawasan, keberanian berbicara di depan umum, serta spontanitas menjawab pertanyaan juri tanpa beban penampilan. Selain itu, para juri juga menggali kepribadian mereka lewat tanya jawab ringan, seperti tentang hobi, cita-cita, atau aktivitas sehari-hari,” ungkap Hendy.

Seluruh proses seleksi ini mendapat perhatian antusias dari para orang tua yang ikut menyemangati dari balik ruangan. “Tahapan penyisihan ini menjadi pondasi penting sebelum para finalis terpilih melaju ke babak berikutnya yang rencananya akan diisi dengan pelatihan keterampilan public speaking dan penampilan bakat seni,” lanjut Hendy.

Keterlibatan Untag Surabaya dalam ajang ini bukan sekadar formalitas penyediaan tempat, melainkan bentuk nyata dukungan kampus terhadap misi pelestarian budaya bangsa. Karena Kampus Merah Putih percaya bahwa pelestarian budaya harus dibangun sejak usia dini. Anak-anak adalah pewaris masa depan kota ini.

Melalui ajang seperti Cak dan Ning Cilik, mereka tidak hanya belajar tampil percaya diri, tetapi juga belajar mencintai sejarah, adat, bahasa, dan tata krama khas Suroboyo. Inilah bagian dari pendidikan karakter yang sejalan dengan visi besar Untag Surabaya. (oy)


Untag Surabaya || SIM Akademik Untag Surabaya || Elearning Untag Surabaya || Sistem Untag Surabaya|| Sistekin Untag Surabaya