PKA Untag Surabaya Bekali Dosen Pembimbing Akademik dengan Dukungan Psikologis Awal bagi Mahasiswa
Rabu,12 Maret 2025 - 14:21:08 WIBDibaca: 26 kali

Layanan Pengembangan Karir dan Alumni (PKA) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya mengadakan kegiatan pembekalan bagi dosen pembimbing akademik mengenai dukungan psikologis awal untuk mahasiswa. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Meeting Gedung Graha Prof. Dr. H. Roeslan Abdulgani lantai dua yang diikuti oleh puluhan dosen dari berbagai fakultas di Untag Surabaya,(28/2).
Kepala Bagian Pengembangan Karir dan Alumni Untag Surabaya – Rahma Kusumandari, S.Psi., M.Psi., Psikolog. membuka acara dengan menekankan pentingnya kolaborasi antara tenaga psikolog dan dosen pembimbing akademik dalam menjaga kesehatan mental mahasiswa. “Kami tidak dapat bekerja sendiri dalam mendampingi mahasiswa karena jumlah tenaga psikolog terbatas. Oleh karena itu, kami mengajak para dosen pembimbing akademik untuk berperan aktif dalam menjaga kesehatan psikologis mahasiswa,” ujarnya.
Wakil Rektor I Untag Surabaya – Harjo Seputro, S.T., M.T., turut memberikan sambutan dengan menyoroti peran dosen sebagai figur yang paling sering berinteraksi dengan mahasiswa. “Dosen memiliki peran penting dalam memberikan dukungan psikologis kepada mahasiswa. Pastikan mereka tetap memiliki mental yang sehat agar tidak terjerumus pada tindakan yang melanggar hukum atau norma. Saya harap pelatihan ini dapat diterapkan dalam pendampingan mahasiswa maupun dalam interaksi sehari-hari agar semakin sadar akan pentingnya kesehatan psikologis,” pesannya.
Sebelum memasuki sesi materi, peserta diminta mengisi pre-test untuk mengukur pemahaman awal mereka mengenai dukungan psikologis.
Materi utama disampaikan oleh Naftalia Kusumawardhani, S.Psi., M.Psi., Psikolog, seorang ahli psikologi klinis yang berpraktik di Rumah Sakit Mitra Keluarga Waru. Dalam paparannya, Naftalia menjelaskan bahwa stres merupakan respons alami seseorang terhadap situasi tertentu, yang melibatkan perubahan fisiologis dan psikologis. “Beberapa tanda fisiologis akibat stres antara lain peningkatan denyut jantung, pernapasan lebih cepat, pupil mata melebar, produksi keringat meningkat, serta munculnya efek merinding pada kulit,” jelasnya.
Naftalia juga menambahkan bahwa stres tidak selalu berdampak negatif. “Ada dua jenis stres, yaitu eustress stres positif yang memotivasi seseorang untuk berkembang dan mengenali kekuatannya serta distress, yaitu stres negatif yang dapat mengganggu kesejahteraan dan kualitas hidup seseorang,” paparnya.
Setelah sesi materi, peserta melakukan praktik langsung teknik grounding, sebuah metode yang membantu individu tetap fokus pada kondisi saat ini dan mengalihkan perhatian dari kecemasan atau kepanikan. Teknik ini melibatkan stimulasi indera penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan pengecapan untuk membawa seseorang kembali pada kesadaran penuh terhadap lingkungan sekitar dan mengurangi tekanan mental yang berlebihan.
Kegiatan ditutup dengan post-test yang menunjukkan peningkatan pemahaman peserta mengenai dukungan psikologis awal bagi mahasiswa. Diharapkan, para dosen pembimbing akademik dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dalam mendampingi mahasiswa, sehingga tercipta lingkungan akademik yang lebih sehat dan kondusif bagi perkembangan mahasiswa. (ra/rz)
Untag Surabaya || SIM Akademik Untag Surabaya || Elearning Untag Surabaya || Sistem Untag Surabaya|| Sistekin Untag Surabaya